Senin, 18 November 2013

gaya belajar


Gaya belajar




            Menurut Bobby De Porter ada tiga macam gaya belajar seseorang, yaitu:
1.                  Auditory learner
Auditory learner adalah gaya belajar yang memanfaatkan kemampuan pendengaran sebagai cara belajar yang disukainya. Biasanya mereka akan menggunakan lirikan ke kiri, ke kanan, atau mendatar jika berbicara sedang-sedang saja.
Siswa yang bertipe auditori biasanya akan mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarnya). Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Mereka dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone (suara), pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara, dan hal-hal yang berhubungan dengan pendengaran lainnya. Sehingga informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditoridaripada dengan mendengarkannya. Anak-anak seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkannya dari audio. Untuk itu, sebaiknya guru harus menghafalkan siswanya hingga ke alat pendengarannya.
Beberapa ciri anak auditory learner, antara lain: 



    .    Berbicara dalam irama yang terpola.
    .    Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama, dan warna suara.
    .     Kurang suka tugas membaca (dan pada umumnya bukanlah pembaca yang baik).
    .    Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya.
    .     Kurang baik dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis.
    .     Kurang memperhatikan hal-hal baru dalam lingkungan sekitarnya.
    .    Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas
    .    Mengenal banyak sekali lagu/iklan TV, dan bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplit.
    .     Suka berbicara.
    .     Senang membaca dengan keras dan mendengarkan.
    .    Menggerakan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca.
    .     Biasanya ia pembaca yang fasih.
    .   Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.
    .    Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.
    .    Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visual.
    .    Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri.
    .    Penampilan rapi.
    .     Mudah terganggu oleh keributan.
     .    Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa  yang didiskusikan daripada yang dilihat.

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak dengan gaya belajar auditori adalah:
                           

    .    Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
    .    Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
    .     Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
    .    Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
    .     Ajak anak untuk berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.

2.     Visual learner
                       



Visual learner adalah gaya belajar yang lebih banyak memanfaatkan penglihatan. Biasanya anak dengan gaya belajar ini akan menggunakan lirikan ke atas jika berbicara dan berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah penglihatan (visual). Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di salam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
Beberapa karakterisitik sisiwa dengsn gaya belajar visual learner adalah:
   .    Senantiasa melihat bibir guru yang sedang mengajar.                                                  
   .    Saat petunjuk untuk melakukan sesuatu diberikan, biasanya anak ini akan melihat teman-teman lainnya baru dia sendiri bertindak.
   .     Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan/mengganti sebuah kata) saat mengungkapkan sesuatu.
   .    Kurang menyukai berbicara di depan kelompok dan kurang menyukai untuk mendengarkan orang lain.
   .     Biasanya tidak dapat mengingat informasi yang diberikan secara lisan.
   .     Lebih menyukai peragaan dari pada penjelasan lisan.
   .    Biasanya anak semacam ini dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut tanpa merasa terganggu.
   .    Bicara agak cepat.
   .     Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi.
   .     Tidak mudah terganggu oleh keributan.
   .    Mengingat yang dilihat daripada yang didengar.
   .     Lebih suka membaca daripada dibacakan.
   .   Pembaca cepat dan tekun.
   .    Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata.
   .    Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato.
   .    Lebih suka musik daripada seni.
   .    Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya.

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak-anak dengan gaya belajar visual adalah:

   .    Ajak ank untuk membaca buku-buku berilustrasi.
   .    Gunakan multimedia seperti komputer dan video.
   .     Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
   .    Gunakan materi visual seperti gambar-gambar, diagram dan peta.
   .     Gunakan warna untuk menandai hal-hal penting.


3.   Kinesthetic/tactile learner



Kinesthetic/tactile learner adalah seorang anak yang memanfaatkan fisiknya sebagai alat belajar yang optimal. Biasanya mereka akan melakukan lirikan ke bawah jika berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetic akan belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktivitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Beberapa karakteristik siswa dengan gaya belajar kinestetik adalah:
    .    Penampilan rapi.
    .    Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan.
    .     Belajar melalui manipulasi dan praktek.
    .     Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
    .     Menyukai permainan yang menyibukkan.
    .     Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu.
    .    Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka. Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.
    .    Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya.
    .     Sulit untuk berdiam diri.
    .     Suka mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan.
    .    Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik.
    .     Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca.
    .   Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita.
    .    Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca.
    .    Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar.
    .  Mempelajari hal-hal yang abstrak (seperti: simbol matematika, peta, dan seterusnya) adalah hal      yang sangat sulit.
    .     Berbicara perlahan.

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak dengan gaya belajar kinestetik adalah:
    .    Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
    .    Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
    .     Gunakan warna terang untuk menggarisbawahi hal-hal yang penting dalam bacaan.
    .    Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
    .     Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya seperti ajak dia membaca sambil bersepeda atau gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template Design By:
SkinCorner