Raja’ (mengharap ridha Allah)
Raja’ menurut
pengertian bahasa ialah mengharap. Sedangkan menurut istilah ialah sikap
mengharap rida,rahmat, dan pertolongan Allah SWT , serta yakin bahwa semua itu
dapat diraih . Imam Al-Gazali mengatakan bahwa raja’ adalah kegembiraan hati
karena menanti harapan yang kita senangi , dan harapan yang kita nantikan itu
harus disertai dengan usaha dan doa.
Sifat –sifat raja’ :
1.
Optimis,
yaitu penenang hati, karena
yakin atas kehendak-Nya segala yang kita inginkan akan tercapai,sehingga orang
akan menjadi sabar , tidak putus asa , dan percaya pada diri sendiri
(Q.S. Yusuf : 87)
2.
Dinamis,
yaitu suatu sikap yang
terus-menerus dan selalu berkembang , baik dalam berpikir, bekerja ,,
bermasyarakat dan lain sebagainya (Q.S. Al-Insyirah: 71).
Rasulullah SAW bersabda :
“bekerjalah
kamu untuk duniamu , seakan-akan kamu hidup selama-lamanya. Dan bekerjalah kamu
untuk akhiratmu, seakan-akan kamu akan mati esok.” (H.R. Ibnu Majah)
Adapun ciri-ciri orang yang dinamis , diantaranya :
1) Selalu memikirkan
dan meniliti alam semesta , bahwa sanya seluruh ciptaan Allah diperuntukkan
bagi kepentingan hidup manusia (Q.S. Yunus101 dan Q.S. Al-Baqarah : 29
2) Lebih berperan
aktif bagi kepentingan umum daipada kepentingan pribadi (Q.S. Ali ‘Imran : 104
dan Q.S. At-Taubah : 105 )
3) Memiliki azas
keseimbangan (Q.S. Al-Qasas : 77)
4) Memiliki semangat
dalam melakukan suatu pekerjaan dan berkarya (Q.S. Al – Insyirah : 7)
5) Mampu mengadakan
perubahan dalam tata kehidupan( Q.S. Ar-Ra’du: 11).
Faktor-faktor dalam Raja’:
a) Selalu berpegang
teguh kepada tali agama Allah SWT yaitu agama Islam ( Q.S. Ali ‘Imran : 1030
b) Selalu berharap
kepada Allah SWT , agar selalu diberikan kesuksesan dalam berbagai macam usaha
dan mendapat rida dari-Nya (Q.S. Al –Kahfi : 11o).
c) Selalu merasa takut
kepada ancaman dan siksaan Allah SWT di hari akhirat kelak ( Q.S. Al-Baqarah :
201 ).
d) Selalu cinta atau
mahabbah kepada Allah SWT ( Q.S. Ali ‘Imran : 31)
Hikmah Raja’ :
Menciptakan prasangka baik dan membuang jauh
prasangka buruk . Mengharapkan rahmat allah SWT dan tidak mudah putus asa.
Menjadikan dirinya tenang, aman , dan tidak merasa takut pada siapa pun
kecuali kepada Allah SWT. Dapat meningkatkan amal saleh untuk bertemu Allah
SWT. Dapat meningkatkan jiwa untuk berjuang dijalan Allah SWT Dapat
meningkatkan kesadaran bahwasanya zab Allah SWT itu amat pedih sehingga harus
berpacu dalam kebaikan. Dapat meningkatkan rasa syukur atas nikmat
yang telah diterimanya. Dapat menghilangkan rasa hasud, dengki dan sombong
kepada orang lain . Dapat menigkatkan perasaan halus untuk mencintai sesama
manusia dan dicintainya
Jalan
yang hak dalam menggapai ridha Allah antara lain melalui orang tua atau birrul walidain. Birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu
masalah yang penting dalam islam. Keutamaan berbakti kepada kedua orang tua dan
pahalanya apabila kita melaksanakannya:
1.
Bahwa berbakti kepada
kedua orang tua adalah amal yang paling utama dengan dasar di antaranya yaitu
hadis Nabi saw. Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Masud, “Aku bertanya kepada Nabi saw, tentang
amal-amal paling utama dan dicintai Allah. Nabi saw menjawab, pertama shalat
pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan salat di awal waktunya), kedua
berbakti kepada kedua orang tua, dan ketiga jihad di jalan Allah.”
Dengan demikian jika ingin
berbuat kebajikan harus didahulukan amal-amal yang paling utama di antaranya
adalah birrul walidain (berbakti
kepada orang tua)
2.
Ridha Allah tergantung kepada keridaan orang
tua. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul mufrad, Ibnu Hibban, Hakim, dan At Tirmizi.
Dari Abdillah bin Amr
dikatakan Rasulullah saw bersabda, “rida Allah tergantung kepada keridaan orang
tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” (HR Bukhari)
3.
Berbakti kepada kedua
orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu melalui cara
beramal saleh. Ini menunjukkan bahwa melalui berbakti kepada kedua orang tua
yang pernah kita lakukan dapat menghilangkan kesulitan. Banyak sekali kesulitan
yang dialami seseorang disebabkan perbuatan durhaka kepada kedua orang tua.
Kalau kita mengetahui, bagaimana eratnya orang tua kita telah bersusah payah
untuk kita, maka perbuatan si anak yang tidak tidur semalaman untuk bekerja
belum sebanding dengan jasa orang tuanya ketika mengurusnya sewaktu kecil.
4.
Dengan bersilaturahmi
kepada orang tua, seseorang akan diluaskan dan dipanjangkan umur. Ketika
bersilaturahmi, kita harus mendahulukan silaturahmi kepada orang tua sebelum
kepada yang lain. Banyak di antara kita yang sering bersilaturahmi kepada
teman-temannya, tetapi jarang atau bahkan tidak pernah bersilaturahmi kepada
kedua orang tuanya sendiri. Sesulit apapun keadaanya, kita harus tetap berusaha
untuk bersilaturahmi kepada kedua orang tua.
5.
Balasan dari perbuatan
berbakti kepada kedua orang tua yaitu akan dimasukkan ke surga oleh Allah SWT.
Selain itu, jika seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tuanya, Allah
akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka. Sebaliknya, dosa-dosa yang
Allah segerakan azabnya di dunia diantaranya adalah akibat berbuat zalim dan
durhaka kepada orang tua.
Bentuk-bentuk berbakti kepada kedua
orang tua, antara lain:
1.
Bergaul kepada keduanya
dengan cara yang baik. Di dalam hadis Nabi saw disebutkan bahwa memberi
kegembiraan kepada seorang mukmin termasuk sedekah, lebih utama lagi jika
kegembiraan tersebut diberikan kepada orang tua kita.
2.
Berkata kepada keduanya
dengan perkataan yang lemah lembut atau berbicara dengan perkataan yang mulia
kepada orang tua.
3.
Tawaduk (rendah hati) atau
tidak boleh bersikap sombong karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan
hina dan membutuhkan pertolongan orang tua kita.
4.
Memberi infaq atau sedekah
kepada kedua orang tua.
5.
Mendoakan kedua orang tua
sebagaimana ayat
“rabbirhamhuma kama
rabbayani sagira” (Wahai Rabb-ku, kasihanilah kedua orang
tuaku, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu kecil). Seandainya
orang tua belum mengikuti ajaran islam dengan benar atau berbuat syirik atau
bid’ah, kita harus tetap berlaku lemah lembut kepada mereka, meskipun tidak
mengikuti jalan mereka.
Apabila kedua orang tua kita telah
meninggal, maka yang harus kita lakukan adalah meminta ampun bagi mereka kapada
Allah SWT dan meminta ampun dengan tobat nasuha apabila kita pernah berbuat
durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup, kemudian membayarkan
hutang-hutangnya, selanjutnya melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syariat,
dan menyambung silaturahmi kepada teman atau kerabat mereka.
Rasulullah saw menjelaskan bahwa
keberadaan kedua orang tua yang berusia lanjut itu kesempatan yang paling baik
untuk mendapatkan pahala dari Allah, mempermudah rezeki, dan menjadi jembatan
menuju surga. Oleh karena itu, sungguh rugi jika seorang anak menyia-nyiakan
kesempatan yang paling berharga ini dengan mengabaikan orang tuanya sehingga
menyebabkan dia tidak masuk surga.
JTV News: The Mohegan Tribe will begin gradual
BalasHapusThe tribe 익산 출장안마 will 순천 출장안마 begin gradual settlement of the 남양주 출장안마 land-based casino project 성남 출장샵 Wednesday, May 18, according to a 문경 출장안마 release from the tribe.