Sabtu, 02 November 2013

perilaku terpuji raja



Raja’ (mengharap ridha Allah)

                                                       Description: islam_and_science__by_nayzak-d4zn5o7.jpg
  Raja’ menurut pengertian bahasa ialah mengharap. Sedangkan menurut istilah ialah sikap mengharap rida,rahmat, dan pertolongan Allah SWT , serta yakin bahwa semua itu dapat diraih . Imam Al-Gazali mengatakan bahwa raja’ adalah kegembiraan hati karena menanti harapan yang kita senangi , dan harapan yang kita nantikan itu harus disertai dengan usaha dan doa.
Sifat –sifat  raja’ :
1.      Optimis,
yaitu penenang hati, karena yakin atas kehendak-Nya segala yang kita inginkan akan tercapai,sehingga orang akan menjadi sabar , tidak putus asa , dan  percaya pada diri sendiri (Q.S. Yusuf : 87)
2.     Dinamis,
yaitu suatu sikap yang terus-menerus dan selalu berkembang , baik dalam berpikir, bekerja ,, bermasyarakat dan lain sebagainya (Q.S. Al-Insyirah: 71).

Rasulullah SAW bersabda :
Description: muslim_anime_desktop_by_bekkouche-d300z27_2_2.png
 “bekerjalah kamu untuk duniamu , seakan-akan kamu hidup selama-lamanya. Dan bekerjalah kamu untuk akhiratmu, seakan-akan kamu akan mati esok.” (H.R. Ibnu Majah)
Adapun ciri-ciri orang yang dinamis , diantaranya :
1)      Selalu memikirkan dan meniliti alam semesta , bahwa sanya seluruh ciptaan Allah diperuntukkan bagi kepentingan hidup manusia (Q.S. Yunus101 dan Q.S. Al-Baqarah : 29
2)      Lebih berperan aktif bagi kepentingan umum daipada kepentingan pribadi (Q.S. Ali ‘Imran : 104 dan  Q.S. At-Taubah : 105 )
3)      Memiliki azas keseimbangan (Q.S. Al-Qasas : 77)
4)      Memiliki semangat dalam melakukan suatu pekerjaan dan berkarya (Q.S. Al – Insyirah : 7)
5)      Mampu mengadakan perubahan dalam tata kehidupan( Q.S. Ar-Ra’du: 11).
Faktor-faktor dalam Raja’:
                                                            Description: gambar-kartun-animasi-muslim.jpg

a)      Selalu berpegang teguh kepada tali agama Allah SWT yaitu agama Islam ( Q.S. Ali ‘Imran : 1030
b)      Selalu berharap kepada Allah SWT , agar selalu diberikan kesuksesan dalam berbagai macam usaha dan mendapat rida dari-Nya (Q.S. Al –Kahfi : 11o).
c)      Selalu merasa takut kepada ancaman dan siksaan Allah SWT di hari akhirat kelak ( Q.S. Al-Baqarah : 201 ).
d)     Selalu cinta atau mahabbah kepada Allah SWT ( Q.S. Ali ‘Imran : 31)



Hikmah Raja’ :
Menciptakan prasangka baik dan membuang jauh prasangka buruk . Mengharapkan rahmat allah SWT dan tidak mudah putus asa. Menjadikan  dirinya tenang, aman , dan tidak merasa takut pada siapa pun kecuali kepada Allah SWT. Dapat meningkatkan amal saleh untuk bertemu Allah SWT. Dapat meningkatkan jiwa untuk berjuang dijalan Allah SWT Dapat meningkatkan kesadaran bahwasanya zab Allah SWT itu amat pedih sehingga harus berpacu dalam kebaikan. Dapat meningkatkan rasa syukur  atas  nikmat yang telah diterimanya. Dapat menghilangkan rasa hasud, dengki dan sombong kepada orang lain . Dapat menigkatkan perasaan halus untuk mencintai sesama manusia dan dicintainya

Jalan yang hak dalam menggapai ridha Allah antara lain melalui orang tua atau birrul walidain. Birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu masalah yang penting dalam islam. Keutamaan berbakti kepada kedua orang tua dan pahalanya apabila kita melaksanakannya:
1.      Bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang paling utama dengan dasar di antaranya yaitu hadis Nabi saw. Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Masud, Aku bertanya kepada Nabi saw, tentang amal-amal paling utama dan dicintai Allah. Nabi saw menjawab, pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan salat di awal waktunya), kedua berbakti kepada kedua orang tua, dan ketiga jihad di jalan Allah.”
Dengan demikian jika ingin berbuat kebajikan harus didahulukan amal-amal yang paling utama di antaranya adalah birrul walidain (berbakti kepada orang tua)
2.      Ridha Allah tergantung kepada keridaan orang tua. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul mufrad, Ibnu Hibban, Hakim, dan At Tirmizi.
Dari Abdillah bin Amr dikatakan Rasulullah saw bersabda, rida Allah tergantung kepada keridaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” (HR Bukhari)
3.    Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu melalui cara beramal saleh. Ini menunjukkan bahwa melalui berbakti kepada kedua orang tua yang pernah kita lakukan dapat menghilangkan kesulitan. Banyak sekali kesulitan yang dialami seseorang disebabkan perbuatan durhaka kepada kedua orang tua. Kalau kita mengetahui, bagaimana eratnya orang tua kita telah bersusah payah untuk kita, maka perbuatan si anak yang tidak tidur semalaman untuk bekerja belum sebanding dengan jasa orang tuanya ketika mengurusnya sewaktu kecil.
4.    Dengan bersilaturahmi kepada orang tua, seseorang akan diluaskan dan dipanjangkan umur. Ketika bersilaturahmi, kita harus mendahulukan silaturahmi kepada orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak di antara kita yang sering bersilaturahmi kepada teman-temannya, tetapi jarang atau bahkan tidak pernah bersilaturahmi kepada kedua orang tuanya sendiri. Sesulit apapun keadaanya, kita harus tetap berusaha untuk bersilaturahmi kepada kedua orang tua.
5.     Balasan dari perbuatan berbakti kepada kedua orang tua yaitu akan dimasukkan ke surga oleh Allah SWT. Selain itu, jika seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tuanya, Allah akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka. Sebaliknya, dosa-dosa yang Allah segerakan azabnya di dunia diantaranya adalah akibat berbuat zalim dan durhaka kepada orang tua.

Bentuk-bentuk berbakti kepada kedua orang tua, antara lain:
1.      Bergaul kepada keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadis Nabi saw disebutkan bahwa memberi kegembiraan kepada seorang mukmin termasuk sedekah, lebih utama lagi jika kegembiraan tersebut diberikan kepada orang tua kita.
2.     Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut atau berbicara dengan perkataan yang mulia kepada orang tua.
3.    Tawaduk (rendah hati) atau tidak boleh bersikap sombong karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan orang tua kita.
4.    Memberi infaq atau sedekah kepada kedua orang tua.
5.     Mendoakan kedua orang tua sebagaimana ayat rabbirhamhuma kama rabbayani sagira” (Wahai Rabb-ku, kasihanilah kedua orang tuaku, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu kecil). Seandainya orang tua belum mengikuti ajaran islam dengan benar atau berbuat syirik atau bid’ah, kita harus tetap berlaku lemah lembut kepada mereka, meskipun tidak mengikuti jalan mereka.

Apabila kedua orang tua kita telah meninggal, maka yang harus kita lakukan adalah meminta ampun bagi mereka kapada Allah SWT dan meminta ampun dengan tobat nasuha apabila kita pernah berbuat durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup, kemudian membayarkan hutang-hutangnya, selanjutnya melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syariat, dan menyambung silaturahmi kepada teman atau kerabat mereka.
Rasulullah saw menjelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua yang berusia lanjut itu kesempatan yang paling baik untuk mendapatkan pahala dari Allah, mempermudah rezeki, dan menjadi jembatan menuju surga. Oleh karena itu, sungguh rugi jika seorang anak menyia-nyiakan kesempatan yang paling berharga ini dengan mengabaikan orang tuanya sehingga menyebabkan dia tidak masuk surga.




1 komentar:

  1. JTV News: The Mohegan Tribe will begin gradual
    The tribe 익산 출장안마 will 순천 출장안마 begin gradual settlement of the 남양주 출장안마 land-based casino project 성남 출장샵 Wednesday, May 18, according to a 문경 출장안마 release from the tribe.

    BalasHapus

 

Template Design By:
SkinCorner